THE SHINEE WORLD

Rabu, 27 Juli 2011

cerpenkuu 3

 Ending Rista dan Rasti :))
Besok paginya di sekolah………….
Dhani menunggu Rista di depan gerbang sekolah dengan harap-harap cemas… yang di tunggu datang,, dhani menyetop motornya.
“heii, stop” dengan gaya seperti tukang parker..motorpun berhenti, Rastipun membuka helmnya.
“apa loe!” tanya Rasti cuek
“eh, ku kirah Rista! Rista mana?” Dhani kaget tapi tetap sajah bertanya kemana Rista
“sejak kapan loe nongkrong disini. Rista udah berangkat dari tadi, mungkin udah di kelas!” jawab Rasti dan langsung memasang helmnya dan menggas motornya, dan Dhani terputar” saperti angin topan terkena kibasan motor Rasti
“uhhhhh…. Pusing!” desah Dhani sambil memegang kepalanya.
“hahahaha” Rasti tertawa..
            Dhani berjalan gontai menuju kelas Rista, tapi belum juga sampai bel masuk sudah berbunyi.
“sepertinya dewi fortuna belum berpihak kepadaku… argg” kata Dhani dalam hati. Dan dengan terpaksa dhani harus berjalan menuju kelasnya bukan kelas Rista, Dhani sejenak melirik ke kelas Rista dan melihat Rista sedang bersiap untuk belajar.
“fiuh” desahnya dan berjalan lesu

cerpenkuu 3

lanjutan Rista dan Rasti lagi dan lagi.......

Pelajaran terakir selesai.. saatnya pulang…………
Koko berjalan di belakang Rista sambil harap-harap cemas apakah Rista masih marah dengannya
“eh, ngapain loe ngikutin gue!” Rista tiba-tiba berhenti dan menoleh memarahi Koko
“mau minta maaf” koko mejawab dengan polosnya
“kagak mau!” Rista berjalan lagi dengan cepat, Koko terlihat kewalahan mengejar Rista
“riss, gue traktir deh!” Koko merayu
“yang bener!” Rista terlihat bergairah mendengar kata traktiran , rasa marahnya pun hilang
“dasar loe, maunya ajah!” Koko melotot
“ah loe tau ajah kelemahan gue. Wkwkwkw” Rista tertawa geli
“yaudah, gimana kalau makan di mall ajah!” tawar Koko bersemangat dan dia berjalan lebih dulu di depan Rista
“oke deh!” Rista mengejar lalu menggandeg Koko. Mereka pun pergi bersama.

1 bulan kemudian……………….

cerpenkuu 3

Lanjutan Rista dan Rasti lagii...


Pagi pukul 07.01 WIB.. di Meja makan
“Mau di anter gak?” ajak Kak Reihan
“ehkk… hah! Apa? Tumben?” jawab Rista yang tersedak saat menikmati susu coklatnya.
“beneran kak?” Rasti memastikan
“iyalah, jarang2 kan bisa nganter!” jawab kak Reihan yang mengambil roti dan berjalan keluar.
“Huahh.. tnggu kak!!” teriak Rista yang mulutnya masih penuh dengan roti. Di susul dengan Rasti..

Sesampainya di sekolah………….
“makasih kak!” kata Rasti saat turun dari mobil
“Gomawo yah kkak.hhe!” tambah Rista
“Yah,, belajar yang rajinn sistaku!” nasihat kak Reihan lalu meninggalkan mereka
“Risk gue ke ruang guru dlu deh, loe duluan ajah!” ucap Rasti sambil mengambil buku did lam tasnya
“yups!’ jawab Rista singkat dan berlenggang ke kelas. Tak lupa headset di telinganya.

Jam isitirahat …………
“Haii………” goda Meta pada Dhani (cewek tergenit di sekolah, dengan rok super minim)
“heloooooo……………….” Sapanya lagii
“ehm………..” Dhani hanya mendesah.
“Heiii….. kenalin donk aku Meta cewek paling cantik disini!” jelas Meta
“fiuhh………….” Desah Dhani lagi
“Heloo, aduhh pendiem yah! Penasaran deh!” goda Meta
“bisa diem gak sih!” ucap Dhani lembut
“Aduh cool banget dhe!” kata Meta “pulang sekolah jalan yuk!” ajak Meta
“ehm… hai cewek genit!” goda Koko membungkuk di hadapan Meta
“weitss, lagi menggoda anak baru nihh!” tambah Rista di belakang Koko. Meta tak menjawab dan terus menggodan Dhani sambil menarik-narik lengan baju Dhani
“Hei yu, genit amat sih!!” kata Rista
“Woii.. Shut Up! “ teriak Meta
“Wah, macan marah nih. Wkwkwk” celetuk Koko
“ Diem Loe cewek jadi-jadian dan lo cowok banci” sergah Meta dengan nada suara tinggi
“hahahaha…” tawa Rista
“emank iyayah? Hahah” Koko memastikan dan tertawa..  Dhani berdiri dan meninggalkan tempat kejadian, di susul dengan teriakan Meta memanggilnya dengan nada genit. Sejenak Meta berbalik ke Rasti dan melemparkan senyuman liciknya..
“Kasihan banget sih Elang, ceweknya sangat genit!” Rista mengasihani
“ho’o” Koko menjawab

Pulang Sekolah…………….
“Rasti …………..” panggil Dhani dan berlari menuju Rasti
“Eh, oh apa Dhan?” tanyanya..
“E enggak..pulang ini mau kemana?” tanya Dhani
“gak keman-mana sih. Emank kenapa?” tanyanya lagi
“makan yuk,. Tapi kembaran kamu gak pulang ma kamu?” ujarnya
“Oh dia dah pulang duluan bareng Koko!” jawab Rasti sambil melihat keadaan kelas Rista (memastikan apa Rista masih ada, tpi trnyata benar dia sudah pulang).” Emank ada apaan?” tanya Rasti
“nanti ajah deh” jawab Dhani. Mereka berdua pun pergi ke café dekat sekolahan , dan membicarakan hal penting.

Pukul 21.08 WIB……….
“dari mana lo tadi siang?” tanya Rista
“dari makan sma Dhani” jawab Rasti
“Ohhh…….” Rista meng-ooooooooooo “HAH DHANI !!!” tambah Rista dengan suara keras
“wuah….” Rasti kaget sampai jatuh dari tempat tidur. “uhh, apaan sih lo, kaget gue!” tambah Rasti
“eh sorriii” jawb Rista
“weitsss,, knp  loe! Hayoo jangan2 loe suka sma Dhani yah.. ciee” goda Rasti
“What? No! buat Loe ajh, !” jawab Rista dan kembali memainkan gamesnya
“hemmm………” desah Rasti sambil melemparkan senyuman centil ke Rista..

            Selam satu minggu Rasti selalu pulang telat, di rumah yang dia kerjakan hanya smsan ataupun telponan.  Rista mulai curiga jika Rasti sudah mempunyai pacar. Tapi Rista sulit menemukan waktu yang tepat untuk bertanya karena dia terlihat sangat sibuk…

“Eh Lu mau tidur apa smsan trus! “ tanya Rista bête karena tidurnya terganggu sma bunyi smsannya Rasti
“smsan!” jawabnya singkat
“Ah,,, payah Loe!” kata Rista dan langsung melanjutkan tidurnya lagi…….. 15 menit kemudian…
“Uhhh Rasti, bisa diem gak sih Loe!” Rista terlihat marah, sdah 2 hari ini dia tidak bisa tidur gara2 RAsti
“Eh santai dnk, iy iya gue tidur!” jawab Rasti
“Ah, dasar loe! Siapa sih yang ajak lo smsan!” tanyanya
“Dhani……….” Jawab Rasti dan tidur. Rista terlihat kaget, dia pun uring-uringan dan tidak bisa tidur.


Pukul 06.51 pagi……..
“Gue berangkat duluan yah” pamit Rista dan meninggalkan Rasti yang masih makan.
“Ma berangkat!!” teriak Rista di depan pintu… belum juga melangkah, Mobil Jazz merah berhenti di depan Rista.. kaca jendelanya pun terbuka, Rasti menunduk untuk melihat.
“Oh Lo, jemput Rasti. Tuh ada di dalam!” kata Rista dan meninggalkan mobil Dhani. Dhani turun dari mobil dan memangil Rasti, terlihat Rasti keluar dan memasuki mobil..
“Kenapa sih gue, argg!” omel Rista dalam hati “Yah memang Dhani lebih layak untuk Rasti, gue mah apaan. Walau kembar, tapi aku dan Rasti beda!” katanya dalam hati
“Woii…………” teriak Koko yang abru keluar dari rumahnya
“Ah Loe Ko, bikin kaget!” ujar Rista
“Lah, kenapa loe jalan sendirian? Rasti mana?” tanya Koko sambil melihat ke belakang Rista
“Rasti pergi sama Dhani!” jawab Rista tak bersemangat
“Oh, yah mereka serasi kok!” kata Koko memperkeruh suasana
“Yayayaya!” Rista mengiyakan dengan nada sedih
“kenapa loe, sedih amat. Jangan-jangan loe………?” comel Koko penasaran
“APA? Loe mau bilang gue suka sma Dhani,, nggak lah!!” jawab Rista kesal
“ohh, iyiya..  gak mungkin yah loe suka sama cowok!!” Koko mengangguk lugu tanpa sadar dengan apa yang di ucapkannya.. “Plakk…………” pukulan dari Rista tepat di punggung Kok
“Aoo………..” Koko merintih
“mulut loe jaga yah, gue bête ma Loe! Tinggalin gue” ujar Rista dan berlari meninggalkan Koko……..
“Rista…….” Teriak Koko tapi tak di hiraukan oleh Rista
“emang gue salah apa” tanya  Koko pada dirinya sendiri

            Rista terlihat murung di sekolah, Koko juga tak berani mendekatinya. Saat Rista berada di taman sekolah sambil mendengarkan lagu dengan headsetnya, Dhani menghampirinya!!
“Heii………” sapa Dhani. Rasti tak menjawab dan hanya mengangkat alisnya
“kok gak jawab?” tanyanya
Sambil melepaskan headsetnya “ada apa?” tanyanya
“enggak ada apa2 ! cuman pengen deket sama kamu!” jawabnya
“oh!” kata Rista sambil mengotak-atik Hpnya
“Ris, dah punya pacar belum?” tanyanya
“belum, emang apa urusannya dengan loe!” jawab Rista cuek
“yah enggak ada sih. Napa si galak banget?” Dhani menunggu jawaban
“knp sih loe. Ngapain ganggu gue!” Rista berdiri membentak Dhani, membuat Dhani kaget setengah mati. Rista sulit banget di taklukin, padahal ia tau kalau Rista sepertinya punya perasaan yang sama dengan Dhani.
Dhani bengong melihat Rista yang marah, “Riss……….” Perkataan Dhani terpotong
“stop, pergi lo!” Rista benar-benar marah, entah karena dia cemburu atau karena dia ingin melindungi Rasti saudara kembarnya. Dhani pun pergi dari hadapan Rista dengan wajah tanpa dosanya, Rista memerhatikan jalan Dhani dan pada saat itu juga datanglah Meta.
“eh, ngapain sih loe marah2 gitu sama gebetan gue!” meta nyerocos trus di hadapan Rista
“bicara sama siapa yah mbak?” Rista bertanya dengan santainya
“Ristaa……….. eeefffff, bagaimana loe bisa dapet cowok kalo loe nya dingin kayak gitu. Loe itu jadi primadona disini, tapi loe nya ajah dingin gitu” Meta kali ini benar, apa yang dia katakana ngenak banget di hati Rista. Rista pun bengong, dan hal itu di sadari oleh Meta
“woii.. knp? Baru sadar yah? Hahah, bego loe!” ujar Meta dan berlari mengejar Dhani. Saat Meta menggandeng lengan Dhani , mata Rista terlihat berkaca-kaca.
            Di kelaspun Rista terlihat melamun sepanjang pelajaran, utnung saja guru yang mengajar baik. Gak nanyak2, Rista aman jadinya.
“psssstt.. ris!!” Koko terlihat membuyarkan lamunan Rista tapi tak di gubris oleh rista..
“ristaa…” panggil Koko lagi, Rista pun menoleh dengan wajah tanpa ekspresi dan kembali melanjutkan lamunannya lagi. Koko pun bête….

                                                        to be continued again..........
 

cerpenkuu 3

Lanjutan RISTA dan RASTI


Sedang asyik-asyiknya Koko curhat datang dari balik pintu
“Ristaaaaaaaaaaaaaaaaa…………….” Panggil Rasti
“ hai Rasti……….” Sapa cowok cowok di kelas Rista dan hanya di balas dengan senyuman imut dari Rasti
“Eh Loe pade genit semua!” celetuk Rista pada teman2nya
“Apaan?” tanya Rista
“loe pulang duluan ajah yanh, gue mau jalan sama Gisel dan Mona. Bilangin sama momi gue belajar gitu yah. Pliss Rista yang cantik” kata Rasti membujuk
“kalo ada maunya ajh baik2kin gue, tapi ada syaratnya!” jawab Rista
“hmm, iya sandwich tanpa tomat 2 porsi sama cappuccino!” jawab Rasti panjang lebar
“hahaha, oke dah.pergi sono!” cetus Rista meninggalkan Rasti
“Dadah semua.. hhe!” pamit Rasti pada teman2 Rista
“Hah, dada!” sejenak taman-teman kelasnya bengong lalu menyahuti pamitan Rista
“Eh genit lu, pergi sana!” Rista berbalik dan memarahi Rasti
“wuek!” ejek Rasti

Jam 14.00….. waktunya pulang sekolah…………
“Ko, mau kemana pulang ini?” tanya Rista pada Koko
“Gua mau anterin nyokap ke supermarket!” jawabnya sambil mengepak barang
“ aduh anak yang berbakti, yaudah deh gue dluan pulang ajah deh.” Kataku
“iyah. Hati-hati nenk!” nasihatnya
“dadah!” pamitku dan berjalan meninggalkan Koko

Di parkiran saat Rista mengeluarkan motor………
“ Heii……….” Sapah cowok yang suaranya asing di telingaku, bukan Romi juga  buka Koko
Akupun berbalik……….”Oh Heii… eh iyah tadi maaf yah, gak sengaja!” kataku pada cowok yang tadi pagi Rista tabrak
“Gapapa.” Senyumnya merekah
“Anak baru yah?” tanya Rista penasaran sambil mengeluarkan motornya.
“iyah, “ jawabnya singkat
“Ohhhhh!” Rista meng-oooooooo
“kenalin aku Dani. Aku pindahan dari Medan” Dani mengulurkan tangan untuk berkenalan
“Ooo, gue Rista dari kelas 12 IPA 4..” kata Rista juga memperkenalkan diri
“ kamu kembaranya Rasti yah?” tanya Dani
“ Hah, kok tau?” Rista berbalik nanyak
“ aku sekelas sama Rasti” jawabnya
“Oh, IPA 2 dnk!” kata Rista
“Gue pulang duluan yah, bye!” pamit Rista dan langsung cabut dari tempat kejadian (apa coba,hhe)
“menarik!” ujar Dani singkat dan berlalu mengambil motornya

            Di rumah……….
“Mom, Rista pulang!” teriak Rista di depan rumah. Tidak ada jawaban dari dalam rumah.
“Mom, ih orang kemana sih… Mom Mom!” panggil Rista lagi. Pintu pun terbuka.
“Apaan sih kamu teriak-teriak, Momi lagi keluar!” celetuk Kak Reihan saat membuka pintu
“Kakak!!!!” teriak Rista saat melihat kakak tersayangnya sudah pulang dari Bandung. Ristapun memeluk kakaknya Reihan
“Ah kamu itu biasa ajah dnk,!” ucap kak Reihan menggoda
“Yehh, oleh-oleh gue mana?” sergap Rista dan melepaskan pelukannya
“Ada ada, ih kamu itu kakanya pulang bukannya di tanyak gimana kabarnya atau apa kek!?” jawab kak Reihan rada bête (sambil melipat kedua tangannya di dada)
“Jangan marah donk kak, mana oleh-olehku.. Haha” godaku lagi sambil mencubitnya dan kaburrrrrrrrrrrr
“Aooo, Rista!” ujarnya “ awas ya kamu” tambah kak Reihan
Rista membalas dengan muka mengejek,, hhaa.
“Rasti mana?” tanya kak Reihan
“dia ke rumahnya temenya di Mall. Haha” jawab Rasti santai sambil makan brownies yang di bawa kak Reihan.
“Hah.. kamu itu!” kata Kak Reihan sambil mengonta-ganti channel tivi.
“Kak jangan di ganti2 ah. Kartun ajah gitu bagus” cetus Rista
“Mau mau gua donk, Remote gua yang pegang juga” jawab Kak Reihan tanpa memperdulikan Rista
“Uh dasar, kakak yang tidak mau mengalah sam adiknya” ucap Rista kesal sambil tetap memakan Browniesnya.

Jam 05.35 WIB
“Rasti pulang………….” Teriak Rasti saat memasuki pintu
“eh dah pulang loe,, untung Momi belum pulang” jawab Rista
“Momi kemana?” tanya Rasti penasaran
“gak tau katanya Kak Reihan pergi” jawab Rista sambil asyik bermain games online
“Kak Reihan, mana?” tanyanya
“Apa adekku yang paling cantik” jawab Kak Reihan yang muncul dari kamar mandi
“Gue juga!!”timpal Rista
“kamu mah gak cantik , cakep!” goda kak Reihan
“kak Reihan….” Teriak Rasti dan berlari memeluk Kak Reihan.
            Kak Reihan adalah kakak dari Rista dan Rasti, kak Reihan udah setahun kuliah di ITB Bandung. Baru kali ini pulang, kadang kak Reihan yang di jengukin ke Bandung. Tapi kalau Papa dan Momi lagi gak sibuk………
“Kakak oleh2 aku mana?” pertanyaan yang sama dari Rasti ke Kak Reihan
“Yah kamu, sama ajah kayak Rista tuh!” jawab Kak Reihan
“Tuh tanyakin ajah sma Rista. Dia yang megang” ucap kak Reihan dan pergi ke kamar sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.


 Pukul 21.00 WIB…………
“Kalau belajarnya sudah, tidur yah!” teriak Mama dari ruang tivi
“iyah Mom!” jawab Rista dan Rasti kompak
“Belajar yang rajin yah adik2ku syang!” kata Kak Reihan yang tiba2 membuka pintu
“hmm , yah! Berisik ah!” kata Rista cuek
“iyah kak.” Jawab Rasti
Kak Reihanpun menghilang dari balik pintu.
“Ris, gue mau curhat donk donk donk!” ucap Rasti yang sudah selesai mengerjakan tugasnya.
“Apaan?” jawab Rista
“Loe dah tau gak di sekolah kita ada anak baru?” tanay Rasti
“Hmmm, si Dani!” jawab Rista santai
“eh kok loe tau, hayoo!” goda Rasti
“apaan hayo hayo, tadi gue nabrak dia gara2 di kejar sama Koko.” Jawab Rista rada Nada tinggi
“weitz, santai donk nenk geulis. Cakep banget kan, kesemsem gua Ris” kata Rasti sambil membayangkan wajah Dhani
“Ah biasa ajah kali,,” ujar Rista cuek
“apanya yang biasa, udah cakep, baik, suka nolong, dan masih banyak lagi” kata Rasti membanggakan Dhani
“terlalu berlebihan loe banggain tuh si Dani. Biasa ajah kali” ucap Rista
“Loe mah, cowok seperti apa sih yang cakep di mata loe. Oh yah gua tau, si Romi” curhat Rasti
“yah adalah! APA? Romi, ngek ituma playboy kecemplung got . Buka selara gua mah!” Jawab Rista kesel
“Wahh,, kasih tau gua dnk!” Goda Rasti
“Gak, RAHASIA…!” jawab Rista
“Uhh, pelit!!” ujar Rsti dan langsung tidur…
            Malam itu Rista terlihat sedang ngelamunin seseorang, wajahnya berseri-seri sambil memandang langit diluar. Entah apa yang sedang menganggu pikirannya. Apakah itu Romi? Atau Dhani? Ataukah Koko? Wkwkw.. enatahlah, hanya Rista dan Tuhan yang tau.
“Ras………………..” panggil Rista “Ras…..Ras……….”panggilnya lagi dan berbalik ke Rasti..
“Yah, dasar kebo!” Rista ngedumel sendirian...

                                                              to be continued....
 

cerpenkuu 3

RISTA dan RASTI

“Mom, sepatu Rasti mana???”  tanya Rasti pada mama yang sedang sibuk membuat sarapan.
“oh, momi taruh di belakang sayang. Kamu ambil sendiri yah” jawab mama
“oh iyah mom” Rasti bergegas menuju ruang belakang.
“RISTA… kamu udah bangun belum???” teriak mama terdengar sampai di ruang belakang. Dan tak ada jawaban dari Rista.
“Rista udah jam enam  loh!” tambah Rasti membuka pintu kamar
“emm.. iyah!” jawabnya malas dan lanjut tidur
“kamu telat urusan kamu yah.. aku berangkat duluan!” kata Rasti mengancam
“ah iyah bawel.” Jawabnya dan dengan langkah gontai dia menuju kamar mandi.
“dasar pemalas!” celetuk Rasti

Jam 07.10 mereka berdua pergi menuju sekolah menggunakan motor.
“mom berangkat yah. Dadah!” pamit Rista
“dah mom!” tambah Rasti
“hati-hati bawa motornya Ris!” nasihat mama
“iya mama!!” jawabnya dan langsung cabut dari rumah.

            Rasti dan Rista terlahir sebagai saudara kembar. Raut wajah mereka sangat identik, namun tetap ada perbedaan dari mereka berdua. Rasti adalah seorang cewek yang sangat feminim, tubuh tinggi, putih, rambut lurus sepunggung dengan lesum pipit di kedua pipi. Sedangkan saudara kembarnya Rista ada cewek yang sangat tomboy namun tetap terlihat cantik, tubuhnya tinggi seperti Rasti, memilki kulit yang putih mulus dengan lesum di kedua pipinya namun dengan rambut yang pendek dan rista jg identik dengan earphone yang selalu menggantung di lehernya. Mereka sama-sama cantik dan tenar di sekolah, dalam cinta Rasti lebih unggul di banding Rista. Rista agak cuek dengan cowok, jadi cowok udah lari duluan sebelum mendekat pada Rista, tpi tetap saja Rista jadi incaran .

            Rumah dan sekolah mereka tidak begitu jauh apalagi mereka menggunakan motor jadi santai. Sesampainya di sekolah ……………….
“untung belum telat. Uh!” cetus Rasti dan memukul kepala Rista
“idihh! Nenek-nenek bawel!” jawabnya. Ristapun memakirkan motor di parkiran.
“gua duluan deh, loe lamah!!. “ pamit Rasti..
“yaaah!’ jawabnya singkat sembari memakirkan motornya.
“mau di bantu????” tawar seorang cowok di belakang Rista , Ristapun berbalik
“ emm eh Lo Rom, gak lah. Thengs!” kataku dan memukul pundak Romi lalu meninggalkannya…
“fiuh,, gagal lagi..” kata Romi pelan dan menggaruk-garuk rambutnya

Teng… teng….. teng……… Bel tanda pelajaran pertama berbunyi….
            Rista yang belum sampai dikelaspun ikut berlari-larian bersama siswa-siswi yang lain.
“uhh!” ucapnya  sesampainya di depan pintu kelas.
“selamat pagi semua!” ucap Rista ketika memasuki kelas dengan wajahnya yang selalu ceria
“ pagiii !” jawab beberapa temannya
“ Nadia selamat pagi” katanya menggoda Nadia yang sedang melamun karena di putusin pacarnya kemarin
“Apaan loe Ris, mau ngeledek!” jawabnya kesal
“Aduh nenk jangan marah2 cowok mah banyak di luar sana, lagian si Aska gak cakep-cakep amat…” Rista berkomentar
“itu sih menurut kamu!”  jawab Nadia di iringi isak tangisnya.
“ehh, lah jangan nangis donk nad. Gue bercanda ajh! Aduh.” Rista berkata sambil memelintir rambut Nadia
“Kamu itu Ris Ris, udah tau Nadia gitu malah kamu bercandain” celetuk Koko
“Hehehe, piss men!” jawab Nadia cengegesan
“ckckckck” desahnya
“Nad ,, ahh kamu gitu ah!! Klo kamu nangis trus, gua hajar nih si Aska sekarang!” Rista mengancam
“Rista, Ahh kamu itu!”Nadia mencubit perut Rista
“Ahhh..makanya, jangan di tangisin! Tuh masih ada Koko nunggu kamu!hhe”Rista sambil melempar senyuman ke Koko yang sedang asyik bermain pesbuk dan langsung kaget mendengar perkataanku
“RISTA…… awas yah kamu!” katanya dan langsung mengerjarku, sontak aku berlari namun. “GUBRAK!” suara tabrakan terjadii, Yayayaya Rista menabrak seorang cowok berwajah asing
“Aoooo!” Rista mengaduh
Menyerahkan tanganya kepadaku berniat untuk membantu……. Dan muncul dari arah pintu kelas
“Ristaaaaaaaaaaaaaa………………” teriak Koko
“ Aaaaaaaaaaaaaaaa” teriaknya tanpa menghiraukan sakitnya bokongku karena jatuh dan uluran tangan cowok tadi, Rista langsung berdiri dan berlari
“Awas yah kalau loe gua dapet!” kata Koko lagi.. ketika Rista berbalik dia mendapati senyuman dan gelengan ketawa dari cowok tadi
“haha, wuek!” godanya pada Koko yang terlihat letih mengejar Rista

            Rista pun berlalu menuju perpustakaan, Koko tidak mengejarnya lagi. Dan hari ini Guru sedang rapat jadi kami tidak belajar tapi tidak boleh pulang. Fiuh!!! Rista melihat Rasti ………….
“ Eh Ras,, bagi duit dnk! Gue lupa minta di momii tadi.. uang gue tinggal 5rb nih!” katanya menghampiri Rasti yang sedang asyik ngobrol dengan temannya
“eh enak ajah loe, ogah!!” jawabnya dengan nada sensi
“ pelit banget sih loe, bagi donk!!” Rista memelas
“idihh udah minta , sekarang gue di bilangin pelit! Kagak!!” Rasti memalingkan muka kesal
“ hehehehe,, iyadeh nenek sihir cantik bagi duit donk!!” Rista merayu, tapi mata Rista meliat dompet Rasti tanpa basa-basi Rista mengambil dompet itu
“ahak ahak, dapet gue!! Gue ambil 20rb yah!” kata Rista sambil mengocek dompet Rasti
“ehh ehh, maling loe!! Balikin!” Rasti bangkit dan mengambil dompetnya, namun apa mau di kata uang sudah di ambil oleh Rista
“ambil ajh.. wuekk!” Rista berlari sambil menjulurkan lidah
“ahh dasar!!!!!” Rasti kesal.

Kembali ke kelas……………….
Kepala Rista nongol di balik pintu mencari muka Koko
“Eh cari siapa?” kata cowok yang juga menjitak kepala Rista
“Ah bego!” jawabnya dan meringis kesakitan
“Uuuuhhh!” ujar Koko
“uh!” kata Rista juga dan memukul bokong Koko
“ih genit yah loe!” godanya
“enak ajh!” katanya dan langsung mendahului Koko menuju tempat duduk
“Lo itu Ris, udah bikin jantung gue copot!” curhat Koko di sebelah ku
(sambil mengobrak abrik tasnya, Rasti mendengar curhat Koko) “yaelah, diriku kan membantu!” jawabnya santai
“bantu apaan, itu namanya nyusahin nenk” ujarnnya bête
“idihh,, !” ucapku santai
“loe itu Rista, kalo gue buka sahabat loe. Gue udah bejek” dari dulu ..” jwabnya kesal dan memberantakan rambut Rista
“hhaa,, maap maap dhe. Gua kan membantu, daripada loe tinggal diam ajh. Inikan peluang besar bro!” kata Rista

                                               to be continued....
 

Sabtu, 09 Juli 2011

Cerpenkuu Duaa

Lanjutan Indahnya Masa SMAku....

08.47 pagi pun berlalu…………….. jam olahraga selesai, kamipun masuk ke sekolah lagi….

Amanah:  ganti baju nah?
Euwi (sambil menarik bajunya) : sebentar2 pih dhe, dak ada juga ibu kyaknya..
Amanah : Hah! Iyakah. Ammank (panggilnya)
Ammank : apa amanah,, (sambil merangkulnya) ?
Amanah ( melepas rangkulan Ammank) : Edd, kau dhe..  tidak ada Ibu kah?
Ammank : tidak adai pergi kih tadi dak tau kemanah! ( dan langsung berlari ke Ibu Mawardi)
Irha : tidak ada Ibu nah? (tanya Irha yang menghampiri kami berdua)
Euwi : tidak adai, asyikee! (jawabku sambil menepuk pundak amanah)
Amanah : sakit gilah …………..
Euwi : hahaha… eh makan dhe! (aku menghentikan jalanku)
Irha : ayo dhe, lapar mka’  jg (sambil menarik tanganku dan menuju kantin bakso)
Amanah : Eh mau makan tidak.. ( teriak amanah pada teman2ku yang lain saat memasuki gerbang
“Ayooo!” jawab mereka kompak
                Kamipun makan bersama di kantinnya Mas Dul,, kami memiliki cirri-ciri sendiri untuk makan bakso. Misalnya sajah amanah, paling gak mau pake saus. Irha Aku dan Thata paling doyan makan sambel, apalagi Aku gak suka pakai kecap. Sompa,, hemm 50:50 lahh. Dll memiliki cirri sendiri, yang paling nyebelin kalo kita semua sudah selesai makan, kita masih harus menunggu salah seorang teman kami YUSUF IDRIS orang ini palin lelet klo makan. Gak tau kita cewek-cewek yang makannya terlalu cepet atau dia yang………………… hmm apayah? Hahaha….
“ Lama mu chu..” celetuk Amanah
“ biasa Raja di tungguin trus” tambah Rhina
“ wah apatongko Rhina” sembur Uchu
“ Cailaaahh,,……….” Ledek kami..
“ Mbak teh gelasta’ nah satuu.. amanah bayarki” kataku pada Ibu kantin
“ehh porenuh, tidak mbak bayar sendiriki it” sergah amanah yang membayar seribu pada Ibu kantin
“ Sekke nah mamo ine” katakuu
“hoho!. Berapakah?” tanyanya
“ mauko bayarkank’?” jawabku serius
“tidak kah bertanya jka’.. hahahahaha” katanya lalu berlari
“kampret!” kataku “ mbak ini yah. Sama Bakso tadi 5rb! Oke mbak!” kataku pada ibu kantin
“ok wi” jawabnya
“ Ayomii eh, tinggalmi uchu!’ kataku dan di sambut dengan setujunya mereka.. kamipun berjalan menuju kelas melewati Aula
“ssssstt, Rhina rhina adaii!” bisikku pada rhina sambil mengode mata ke arah Amran adek kelasku yang mirip dengan….????..hha
“ohh , iyoo ku liad jih. Eh nha liadtih ki, hahaha” celetuknya
“ ssutt, hah sembarangan kw. Jangan marahki nanti,….. hahah!” jawabku
“ kau itu… Amanah!” teriak Rhina
“ APA” jawabnya agak sedikit keras
“ wah santea mo amanah nah” kataku
“ hoaahaha,” apa rhina” katanya agak halus
“ndak jih. Hhe” jawab rhina langsung meninggalkanAmanah
“ oh begitu di’” cetus Amanah
“ sabar, orang sabar di syang pacar.. haha” kataku
“ngokkk” jawabnya santai

                Huhh 3 jam tidak belajar, karena Ibu Erni sedang pergi. Kamipun melakukan kegiatan wajib bila tidak ada guru,, Yeahh! Nonton Film apa saja.. Jikalau tidak ada film, kami kadang bergossip di ujung depan ruang multimedia ataupun sekedar berdiri di depan kelas melihat-lihat siswa-siswi yang berlalu lalang di bawah. Bercanda gurau saling mengejek ataupun apa kami lakukan untuk menghilangkan penat. Kelas kita terkenal dengan kekompakannya. Dalam apapun kita kompak, bila ada salah satu teman kita yang mengalami masalah kami pasti akan bersama-sama menyelasaikannya (terkadang sih.hhe). kelas kami sering banget dapat masalah, masalah yang paling besar saat kita berantem dengan salah satu kelas 3.. disitu kesabaran kita sangat diuji, untung kita semua dapat melewatinya. Terkadang Cowok di kelas kami bersikap bijaksana , namun terkadang pula mereka bertindak cemen. Kita cewek di kelas termasuk rewa, kita tidak mau kalah (istilahnya Loe jual Gue beli).

Jam menunjukkan pukul 11.45. ini waktunya untuk kita belajar Kimia. Pelajaran yang paling aku suka. Hahaha.. kamipun serius belajar, tidak boleh lagi bermain-main karena UN sudah dekat. 3 jam pelajaranpun berlalu, waktunya kita untuk pulang.

Teng………Teng………..Teng…………… (bel pulang berbunyi, saatnya kita kembali ke rumah masing)
“ndag les jki?” tanya Nheny
“ tidak, Ibu Erni toh. Ndag adai!” jawab Ammank
“ HOreeeeeeee!” teriak kami semua kompak.
“pulang? Atau apa nih?” tanyaku
“ pulangmi dhe, mau istirahat” jawab Irha
“okelah” kataku dan berjalan menuju rak sepatu.

                Kamipun (Euwi,Thata,Rhina,Amanah,Irha,Fifi,Sompha,Ucu, Ikhe, dan Ricko) berjalan pulang
“tetangga samaki nah!” tawar Irha pada Ricko
“okemi tetangga” jawab Ricko
“Weh duluank’ nah!” sergah Amel pada kami
“ Yok!” kami kompak
“Fie dak naik motor?” tanyaku pada Fifi
“tidak!” jawabnya.. “ Ohh”
“Ucu mauko kemana senk, lewat sana ko kau!” celetuk Ucu yang mengikuti jalan kita padahal kita dengan Ucu berbeda jalur dengan kita
“ mauk’ ke UD!” jawabnya santai dengan cibiran kita semua
“mauko sewa kaset. Yang bagus nah” celetu Rhina
“eh tidak Rhina, mauk’ jual beras!” jawabnya
“ Ohh” kata Rhina di sambut tawaan kita semua…………

                Setelah mendapatkan Pete-pete Daya, kamipun pulang. Uchu turun di UD, Ikhe yang turun di kantor Bupati, Thata Rhina dan Amanah turun di Perumnas Tumali, disusul Sompha yang turun di Nusa Idaman, Fifi yang turun di Maccopa dan tinggal Saya sendiri yang menuju Daya di temani dengan adek kelas entah siapa namanya…………… Demikianlah cerita ini ku buat berdasarkan kenyataan yang ada, makasiih……..

Cerpenkuu

Sorenya pun aku hendak menaiki sepeda untuk keliling kompleks. Akupun berhenti di depan taman kompleks.
“ Hai…” sapaku memberanikan diri
“ Eh hai,” jawabnya dan lalu menutup novelnya
“ Lagi apa disini kak?” tanyaku
“ Lagi membaca aja!” jawabnya singkat. “ Kamu sedang apa disini?” tambahnya
“ Aku lagi muter-muter ajah kak.” Jawabku
Krik….krik…krik…krik
Sejenak keadaan hening, gimana tidak kami belum pernah ngobrol seperti ini. Sehingga ada rasa canggung di antara kami berdua.
“ Makasih kak yah yang tadi!” kataku memulai pembicaraan

Jumat, 08 Juli 2011

Cerpenkuu Duaa

INDAHNYA MASA SMA KU


Pagi ini telah menyambutku dengan cahaya terang matahari. Aktifitas yang banyak juga telah menungguku. Beginilah kegiatan yang harus aku jalani setiap harinya, apalagi aku sudah duduk di bangku kelas 3 sekolah mengah atas.  Sedang sibuk-sibuknya ni, belum belajar di sekolah, ekstrales yang diberikan guru dan bimble di sebuah tempat bimbingan belajar. Huft, capek!!! aku ini adalah Euwi, setiap paginya ku selalu di sibukkan dengan mempersiapkan segala keperluan sekolahku.

senin pagi di sekolah,, “Amanah, amanah, amanah!!!”,Seruhku memnggil temanku amanah.
“ mdd, apalagi kau!!” cetusnya,
“ohh begitu,, yasudah.”jawabku,
“oh iyo tidak jii,” tambahnya dengan senyum tak berdosanya.. begitulah amanah, orangnya supel, riang, walau kadang suka bkin jengkel dengan keluguaanya, namanya juga Amanah orang gilanya kelas ipa 4..
“ehh, adami thata sama rhina. Tidak sama pergi???” tanyaku dengan semangat,, tapi mau tau apa jawabnya,,
“ehh sakira tidak adapi dii, kah terjebak banjirki dia. Huahahahaha” dengan santainya,
“hhhahha, TIDAK LUCU!!!!!, banjir gigimu, panas ini ehh” sangahku dengan gemas kepadanya..
“ HUAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA” ketawa dngan kencangnya,,
“ tidak mau diam, saya diam. Edd, sudahlah mauka’ cari Rhina buat temanika’ pergi beli pulpen. Mau ikut????” Aku terpaksa bertanya padanya, walau sudah tau apa jawabannya. Pasti sok melucu lagi deh,,
“ sudah gak usah di jawab, udah tau deh apa jawabnya. Bye!!! Sambungku
“ HHAHHAHHAHHAHa, ioh ioh.. jawabnya,

Akupun berjalan sendiri menuju gerbang sekolah. Belum tampak juga batang hidungnya Rhina, tapi yg ada hanya Muhammad Yusuf Idris,, yeahh!
“ Ucuuuuu!” teriakku membuatnya kaget
“ Hah, kau itu nhu kira di hutan.” Jawabnya
“ ahh masa’, haha. Ehh antar dlu ke warung, mauk’ beli pulpen” ajakku
“ ohh iyo,, ayomi padenk!” imbuhnya santai.
                Yeah, itulah Ucu dia enak di ajak buat jalan. Seperti juga halnya Rhina,, dia serasikan. Haha.. (gak lucu)
“ Irha Irha Irha” sapaku pada irha yang baru turun dari becak.
“Oee.. mau ke mana?”tanyanya
“ beli pulpen. Mau ikd?” ajakku
“ endak dhe, masuk mka’. Mauka’ menyapu” jawabnya
“ oh oke Bro!” kataku

                Pulpenpun sudah ada di tangan, kamipun kembali ke sekolah karena sepertinya apel sdah mau di mulai. Teeeeeeeeettttt !!! (Belpun berbunyi) kamipun berlari sekencang-kencang, takutnya malah berdiri di tengah.
“ ucu, cepat!” sergahku sambil berlari
“eh tungguk’” jawabnya
“Edd, cepat! Duluan mka’ dhe, lelet duduh kau!” tambahku
(Hosh Hosh Hosh Hosh) desahku setelah sampai di barisan. Amanah membuka pembicaraan
“ Dari mana yah?” tanyanya
“ Apanya?” jawabku
“ Siapa?” tambahnya
“ belum pernah makan sepatu nah, sini ku kasih coba!” kataku cemberut
“Sepatu? Makanan baru itu, enakji kah?” tanyanya sok serius
“Mau kah!, niiihhh eh” jawabku sambil membuka sepatuku dan menyodorkan ke mulutnya.
“Ehh… hahaahah!” tawanya sambil memukulku
“ Eh sinting , kau nah Amanah. Awasko!” kataku sambil membalas mencubitnya
“ Hahaha, iyokah? Hehehe, piss bro!” jawabnya
“ terserah kau dhe! Capekk’”  jawabku malas membalas candaanya..
“ Hehehehe.” Tawanya

                Apelpun di mulai, Pak Said menjadi Pembina apel hari ini. Setelah 20 menit bercuap-cuap di depan mic, apelpun selesai.
“Thata, Rhina manaki?” panggilkuu di tengah kerumunan
“ eii, saya disini” jawab Thata
“ Ayo, eh mana rhina?” tanyaku
“ Nha antarki amanah gembel ke kantin” jawabnya santai
“ Oh the’e” kataku

Di kelas……….
“ Assalamualikum….” Salamku ketika memasukki kelas
“ wassalam” jawab beberapa temanku yang mendengar
“ Ada Pak Busran nah?” tanyaku pada anak-anak yang mendengarkan
“ ada kyaknya,” jawab Ammank ketua kelasku
“Oh oke dah!” jawabku
“ Amanah Oh Amanah!” teriakku
“ Aapaaa !” jawabnya tidak jelas
“ Hahahaha.. olahraga tidak kau?” tanyakuu
“ iyalah, biar badanku seksi!” katanya polos
“ Gigimu seksi!” jawabku melucu
“Ahahahaha!” tawanya

Setelah berganti pakaian……… di luar kelas
“Malik dak olahraga kau ?” tanyaku pada malik sambil memakai sepatu
“ tidak, sakitk’” jawabnya lemas
“ Hahah, sakit apa nah?” potong Ricko dengan nada tertawanyanya yg agak aneh
“ sakit hati. Puas !.. jawab malik jengkel
“ sama siapa nah?” tanyaku polos
“ sama… hemmm!” sergah Ricko
“ Dak mauko diam Ricko, saya Diam!” cerocos Malik di tambah lelucon tdak jelasnya
“ iyoo padenk, selamat sakit hati. Ayomi dhe Ricko turun, lari mi kapa’ anak-anak yang lain.” Ajakku
“ ayomi” setujunya
“ eh tunggu… Thata,, ayoo!” teriakku pada thata yang masih ada di dalam
“ Tunggu” jawabnya sambil berlari ke luar kelas.
“ yoksss!” kataku

“ Hosh Hosh Hosh………………” desahku saat berlari
“ jalan mih dhe!” tawar Rhina dan Thata
“ huh!” desahku pelan
                Kamipun berjalan sambil bergossip ria.. namanya juga anak Ipa 4 tiada hari tanpa adanya gossip. Mulai dari gossip tentang pacarnya masing ataupun tentang murid2 di sekolah..

                                                                To Be Continued ..................................