Pelajaran terakir selesai.. saatnya pulang…………
Koko berjalan di belakang Rista sambil harap-harap cemas apakah Rista masih marah dengannya
“eh, ngapain loe ngikutin gue!” Rista tiba-tiba berhenti dan menoleh memarahi Koko
“mau minta maaf” koko mejawab dengan polosnya
“kagak mau!” Rista berjalan lagi dengan cepat, Koko terlihat kewalahan mengejar Rista
“riss, gue traktir deh!” Koko merayu
“yang bener!” Rista terlihat bergairah mendengar kata traktiran , rasa marahnya pun hilang
“dasar loe, maunya ajah!” Koko melotot
“ah loe tau ajah kelemahan gue. Wkwkwkw” Rista tertawa geli
“yaudah, gimana kalau makan di mall ajah!” tawar Koko bersemangat dan dia berjalan lebih dulu di depan Rista
“oke deh!” Rista mengejar lalu menggandeg Koko. Mereka pun pergi bersama.
1 bulan kemudian……………….
Rasti terlihat makin dekat dengan Dhani, Rista makin cemburu. Bagaimana tidak Rasti setiapmalam selalu curhat, walaupun masuk telinga kanan keluar telinga kiri Rista. Rasti selalu mempelajari respek dari Rista terhadapnya…
“Ris, ikut gue ayuk!’ Rasti sudah rapi dengan dress coklat selutut.
“mau kemana. Gue sibuk” jawab Rista sambil terus memaikan Hpnya
“sibuk apa sih! Udah ikut gue sekarang!” Rasti pun menarik saudara kembarannya itu.
“eh eh,, ganti baju dulu!” Rista bête
“udah gak usah kelamaan!”kata Rasti terus berjalan mendekati motor.
“loe yang bawak motornya?” Rista terlihat bingung
“iyah gue,! Naik loe!” jawab Rasti singkat di sertai anggukkan dari Rista
“mau kemana sih?” Rista terus-menerus bertanya
“diem ajh, gak usah bawel!” Rasti terus melaju di jalan raya menuju tempat perjanjian
“uh………….”Rista melipat kedua tangannya di dada……
Sesampainya di taman kota………….
“eh ngapain kesini. Jangan-jangan loe mau pacaran sama tuh dhani, terus loe mau liatin ke gue gitu” Rista ngambek melihat tingkah kembarannya
“iyah, tapi udah ahh diem ajh!” jawab Rasti dan menarik tangan Rista yang terus2an memberontak ingin pergi. Dari kejauhan terlihat Dhani sedang berdiri….
“sayang……….” Panggil Rasti,
“hei kalian udah datang….” Jawab nya… Rista cemberut dan tak melihat cowok di depannya.
“iyah, udah lama?” tanya Rasti lalu melepaskan tanganya di Rista dan menggandeng tangan cowok itu.
“eh nenek sihir, loe mau apain gue disini. Sini deh kuncinya, gue pulang!” tanya Rista yang di tinggal pergi oleh Rasti..” jalan ajah kalau mau pulang” jawab Rasti… saat Rista berbalik, brukk dia menabrak seorang cowok..
“ahh, uhhh! Bego banget!” gerutu Rista dan pergi meninggalkan cowok yang di tabraknya dengan wajah menunduk… belum juga jauh, tangan Rista di tarik oleh cowok itu.
“eh, apa-apaan loe!” Rista berusaha melepaskan genggaman cowok itu
“lepasin gak!” Rista marah
“gak mau!!” jawabnnya, “suara itu!” kata Rista dalam hati dan mendongak memastikan apakah benar dugaanya
“Hah, eh lepasin……” Rista terlihat lebih marah ketika mengetahui di depannya adalah Dhani.
:aku bilang gak mau yah gak mau!!” jawab Dhani santai sambil terus menggenggam tangan Rista
“apasih mau loe!! Diliat Rasti baru tau rasa! LEPASIN…………” Rista gusar dan memarahi Dhani dengan nada tinggi
“sssst, rebut banget sih!!” Rasti tiba-tiba nongol dengan cowoknya! Rista terlihat diam dan memerhatikan cowok di samping Rasti
“hei……………” Dhani menghentikkan jari di hadapan Rista. Rista celingukan karena parno
“hei gue Dhana kembarannya Dhani!” Dhana memperkenalkan diri. Rista bengong seperti kambing dongo
“woii,, malu yah!! Ternyata salah paham!” Rasti meledek.. Rista terlihat tidak senang, dia terlihat marah.
“lepasin tangan gue!!!” kata Rista cuek. Dhani yang terlihat kewalahan dengan ulah Rista pun melepaskan cengkramannya..
“kunci sini…………” kata Rista pada Rasti. Tanpa basa-basi Rista pun merampas kunci dari tangan Rasti, dan berlari ke motor.
“eh ehh,, Ris.. mau kemana?” Rasti mengejar..
“loe kenapa bengong disini?” Dhana pada Dhani yang bengong melihat kepergian Rista
“Hah, eh iyah!! Ristaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa” Dhani pun ikut berlari mengejar Rista…….. tapi malangnya Rista bergerak lebih cepat, dan pergi dari tempat itu…….
“ahh, gesit banget sih kembaran kamu RAs!!” Dhani mengeluh ketika tak bisa mengejar Rista
“kayaknya dia marah deh!!” kata Rasti saat melihat kepergian Rista “eh iyah, terus aku pulang sama siapa donk” Rasti tiba-tiba mengingat bahwa Rista membawa kabur motornya
“udah sama aku ajah syang!!” jawab Dhana
“terus gue. Uh !” sergah Dhani sambil menjitak kepala Dhana
“naik taxi ajah!” jawab Dhaba santai dan pergi meninggalkan Dhani
“dasarr!” Dhani bête
Ketika RAsti tiba di rumah, ternyata Rista belum pulang. Rasti cemas, dan menelpon Dhani
Tuttt….tuutt….tuttt……
Klik “ halo” jawab Dhani di seberang telpon
“eh Dhan, Rista belum pulang!” Rasti to the point
“HAH!!!!!!!!! Yang bener!” jawab Dhani kaget (kaget yang berlebihan)
“iayh, ngapain gue boong!” jawab Rasti, “udah loe sekarnag yang cari Rista!” suruh Rasti
“oh iyah iyah iyah, oke!!” jawab Dhani mengiyakan. Dhani pun pergi mencari keberadaan Rista, Dhani terus menghubungi Rista namun tak di gubris oleh Rista. Dia memutuskan untuk kembali ke taman, dan ternyata Rista ada disana. Dhani pun menghampiri Rista
“ris…….” Sapanya sambil memgang bahu Rista
“apa?” jawab Rista tidak kaget sedikit pun.
“kenapa kembali kesini lagi?” tanya Dhani bingung
“mau mau gue, buka urusan loe!” jawab Rista cuek
“yah jelas urusan gue, disini bahaya!” Dhani berjalan dan tunduk di depan Rista
“mau apa?” tanya Rista sambil menatap tanpa ekspresi ke Dhani
“pliss donk Rista, senyum dikit sama aku gitu. Kamu kok dingin banget ke aku!” Dhani memelas di hadapan Rista. Rista mengangkat alisnya,,
“ris……” Dhani memegang tangan Rista. Rista hanya diam
“rista….” Panggilnya lagi….
“ apa?” jawab RIsta singkat..
“tangan kamu kok dingin?” Dhani bertanya pertanyaan yang spertinya meledek Rista
“ih apaan sih!” wajah Rista memerah
“yah wajah kamu kayak udang rebus tuh!hehehe” Dhani tertawa melihta Rista keki seperti itu. Rista pun ikut tersenyum
“gitu donk senyum!” kata Dhani yang masih memegang tangan Rista
“mau apaan sih loe. Terlalu bertele-tele!” Rista mulai bête
“eh iya, maapin aku yah! Maaf buat kamu bingung!” Dhani serius
“kapan gue bingung?” Rista bertanya
“udah ah Ris, kamu jangan dingin terus. Aku tau kalau kamu suka kan ma aku!” Dhani senyum-senyum
“APA?” Rista berdiri dan melepas tangan Dhani
“Ris jujur napa sih, aku udah tau kok!” Dhani ikut berdiri. Rista menunduk
“Ris liat gue !” kata Dhani sambil mendongakkan dau Rista. Rista terlihat berkaca-kaca ingin menangis.
“ris, kamu nangis.?” Tanya Dhani bingung
“enggak!” Rista berbohong
“apanya nggak, mata kamu dah berair!” ledek Dhani lagi
“ngaak ah, mat ague kelilipan!” Rista mengelak
“ah masak sihh!” ledek Dhani. Rista pun ngambek dan berniat pergi meninggalkan Dhani. Tapi lagi-lagi Dhani menarik tangan Rista dan memeluknya.
“ris, aku sayang kamu!” ujar Dhani di telinga Rista. Rista menjawab dengan membalas pelukan Dhani.
“gak usah jawab aku tau jawabanya!” Dhani meledek. Rista pun melepaskan pelukannya namun dengan senyuman khasnya yang bisa buat cowok2 luluh lantak begitu juga dengan Dhani
“idih ge-er banget, emang apa jawaban gue?” Rista tersenyum menunggu apa yang akan di jawab Dhani.
“ yaudah deh , kamu yang jawab!!” Dhani berbalik tanya
“kan gue tanya ke loe, kenapa nanya balik” ujar Rista. Dhani kembali memegang tangan Rista,
“oke, Rista mau kah kamu jadi pacarku!” Dhani menembak Rista dengan pedenya
“ apa? Gue gak denger!” Rista meledek
“huh, RISTA MAU KAH KAMU JADI PACARKU!!!!” suara Dhani terlihat lantang
“emm gimana yah?” Rista berpikir.
“ah kamu !” Dhani bête dan memalingkan wajahnya. Tapi bukannya Rista merespon perkataan Dhani, Rista malah pergi. Dan saat Dhani mulai sadar dan berbalik, Rista sdah berada diatas motornya dan cawwww berangkat…. Dhani pun berlari tidak jelas,,,
“Ristaaaaaaa………………” teriak Dhani, tapi Rista malah menacap gasnya.
“aduh, pusing dhe sama itu cewek satu. Naklukinnya susah banget,, argggggggg” Dhani menggerutu sendirian. Sedangkan Rista merasa lucu melihat tingkah Dhani seperti itu, hahaha. Rista senyum-senyum sendiri di atas motornya, sedangkan Dhani kebingungan melihat tingkah Rista..
to be continued again.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar