Pagi pukul 07.01 WIB.. di Meja makan
“Mau di anter gak?” ajak Kak Reihan
“ehkk… hah! Apa? Tumben?” jawab Rista yang tersedak saat menikmati susu coklatnya.
“beneran kak?” Rasti memastikan
“iyalah, jarang2 kan bisa nganter!” jawab kak Reihan yang mengambil roti dan berjalan keluar.
“Huahh.. tnggu kak!!” teriak Rista yang mulutnya masih penuh dengan roti. Di susul dengan Rasti..
Sesampainya di sekolah………….
“makasih kak!” kata Rasti saat turun dari mobil
“Gomawo yah kkak.hhe!” tambah Rista
“Yah,, belajar yang rajinn sistaku!” nasihat kak Reihan lalu meninggalkan mereka
“Risk gue ke ruang guru dlu deh, loe duluan ajah!” ucap Rasti sambil mengambil buku did lam tasnya
“yups!’ jawab Rista singkat dan berlenggang ke kelas. Tak lupa headset di telinganya.
Jam isitirahat …………
“Haii………” goda Meta pada Dhani (cewek tergenit di sekolah, dengan rok super minim)
“heloooooo……………….” Sapanya lagii
“ehm………..” Dhani hanya mendesah.
“Heiii….. kenalin donk aku Meta cewek paling cantik disini!” jelas Meta
“fiuhh………….” Desah Dhani lagi
“Heloo, aduhh pendiem yah! Penasaran deh!” goda Meta
“bisa diem gak sih!” ucap Dhani lembut
“Aduh cool banget dhe!” kata Meta “pulang sekolah jalan yuk!” ajak Meta
“ehm… hai cewek genit!” goda Koko membungkuk di hadapan Meta
“weitss, lagi menggoda anak baru nihh!” tambah Rista di belakang Koko. Meta tak menjawab dan terus menggodan Dhani sambil menarik-narik lengan baju Dhani
“Hei yu, genit amat sih!!” kata Rista
“Woii.. Shut Up! “ teriak Meta
“Wah, macan marah nih. Wkwkwk” celetuk Koko
“ Diem Loe cewek jadi-jadian dan lo cowok banci” sergah Meta dengan nada suara tinggi
“hahahaha…” tawa Rista
“emank iyayah? Hahah” Koko memastikan dan tertawa.. Dhani berdiri dan meninggalkan tempat kejadian, di susul dengan teriakan Meta memanggilnya dengan nada genit. Sejenak Meta berbalik ke Rasti dan melemparkan senyuman liciknya..
“Kasihan banget sih Elang, ceweknya sangat genit!” Rista mengasihani
“ho’o” Koko menjawab
Pulang Sekolah…………….
“Rasti …………..” panggil Dhani dan berlari menuju Rasti
“Eh, oh apa Dhan?” tanyanya..
“E enggak..pulang ini mau kemana?” tanya Dhani
“gak keman-mana sih. Emank kenapa?” tanyanya lagi
“makan yuk,. Tapi kembaran kamu gak pulang ma kamu?” ujarnya
“Oh dia dah pulang duluan bareng Koko!” jawab Rasti sambil melihat keadaan kelas Rista (memastikan apa Rista masih ada, tpi trnyata benar dia sudah pulang).” Emank ada apaan?” tanya Rasti
“nanti ajah deh” jawab Dhani. Mereka berdua pun pergi ke café dekat sekolahan , dan membicarakan hal penting.
Pukul 21.08 WIB……….
“dari mana lo tadi siang?” tanya Rista
“dari makan sma Dhani” jawab Rasti
“Ohhh…….” Rista meng-ooooooooooo “HAH DHANI !!!” tambah Rista dengan suara keras
“wuah….” Rasti kaget sampai jatuh dari tempat tidur. “uhh, apaan sih lo, kaget gue!” tambah Rasti
“eh sorriii” jawb Rista
“weitsss,, knp loe! Hayoo jangan2 loe suka sma Dhani yah.. ciee” goda Rasti
“What? No! buat Loe ajh, !” jawab Rista dan kembali memainkan gamesnya
“hemmm………” desah Rasti sambil melemparkan senyuman centil ke Rista..
Selam satu minggu Rasti selalu pulang telat, di rumah yang dia kerjakan hanya smsan ataupun telponan. Rista mulai curiga jika Rasti sudah mempunyai pacar. Tapi Rista sulit menemukan waktu yang tepat untuk bertanya karena dia terlihat sangat sibuk…
“Eh Lu mau tidur apa smsan trus! “ tanya Rista bête karena tidurnya terganggu sma bunyi smsannya Rasti
“smsan!” jawabnya singkat
“Ah,,, payah Loe!” kata Rista dan langsung melanjutkan tidurnya lagi…….. 15 menit kemudian…
“Uhhh Rasti, bisa diem gak sih Loe!” Rista terlihat marah, sdah 2 hari ini dia tidak bisa tidur gara2 RAsti
“Eh santai dnk, iy iya gue tidur!” jawab Rasti
“Ah, dasar loe! Siapa sih yang ajak lo smsan!” tanyanya
“Dhani……….” Jawab Rasti dan tidur. Rista terlihat kaget, dia pun uring-uringan dan tidak bisa tidur.
Pukul 06.51 pagi……..
“Gue berangkat duluan yah” pamit Rista dan meninggalkan Rasti yang masih makan.
“Ma berangkat!!” teriak Rista di depan pintu… belum juga melangkah, Mobil Jazz merah berhenti di depan Rista.. kaca jendelanya pun terbuka, Rasti menunduk untuk melihat.
“Oh Lo, jemput Rasti. Tuh ada di dalam!” kata Rista dan meninggalkan mobil Dhani. Dhani turun dari mobil dan memangil Rasti, terlihat Rasti keluar dan memasuki mobil..
“Kenapa sih gue, argg!” omel Rista dalam hati “Yah memang Dhani lebih layak untuk Rasti, gue mah apaan. Walau kembar, tapi aku dan Rasti beda!” katanya dalam hati
“Woii…………” teriak Koko yang abru keluar dari rumahnya
“Ah Loe Ko, bikin kaget!” ujar Rista
“Lah, kenapa loe jalan sendirian? Rasti mana?” tanya Koko sambil melihat ke belakang Rista
“Rasti pergi sama Dhani!” jawab Rista tak bersemangat
“Oh, yah mereka serasi kok!” kata Koko memperkeruh suasana
“Yayayaya!” Rista mengiyakan dengan nada sedih
“kenapa loe, sedih amat. Jangan-jangan loe………?” comel Koko penasaran
“APA? Loe mau bilang gue suka sma Dhani,, nggak lah!!” jawab Rista kesal
“ohh, iyiya.. gak mungkin yah loe suka sama cowok!!” Koko mengangguk lugu tanpa sadar dengan apa yang di ucapkannya.. “Plakk…………” pukulan dari Rista tepat di punggung Kok
“Aoo………..” Koko merintih
“mulut loe jaga yah, gue bête ma Loe! Tinggalin gue” ujar Rista dan berlari meninggalkan Koko……..
“Rista…….” Teriak Koko tapi tak di hiraukan oleh Rista
“emang gue salah apa” tanya Koko pada dirinya sendiri
Rista terlihat murung di sekolah, Koko juga tak berani mendekatinya. Saat Rista berada di taman sekolah sambil mendengarkan lagu dengan headsetnya, Dhani menghampirinya!!
“Heii………” sapa Dhani. Rasti tak menjawab dan hanya mengangkat alisnya
“kok gak jawab?” tanyanya
Sambil melepaskan headsetnya “ada apa?” tanyanya
“enggak ada apa2 ! cuman pengen deket sama kamu!” jawabnya
“oh!” kata Rista sambil mengotak-atik Hpnya
“Ris, dah punya pacar belum?” tanyanya
“belum, emang apa urusannya dengan loe!” jawab Rista cuek
“yah enggak ada sih. Napa si galak banget?” Dhani menunggu jawaban
“knp sih loe. Ngapain ganggu gue!” Rista berdiri membentak Dhani, membuat Dhani kaget setengah mati. Rista sulit banget di taklukin, padahal ia tau kalau Rista sepertinya punya perasaan yang sama dengan Dhani.
Dhani bengong melihat Rista yang marah, “Riss……….” Perkataan Dhani terpotong
“stop, pergi lo!” Rista benar-benar marah, entah karena dia cemburu atau karena dia ingin melindungi Rasti saudara kembarnya. Dhani pun pergi dari hadapan Rista dengan wajah tanpa dosanya, Rista memerhatikan jalan Dhani dan pada saat itu juga datanglah Meta.
“eh, ngapain sih loe marah2 gitu sama gebetan gue!” meta nyerocos trus di hadapan Rista
“bicara sama siapa yah mbak?” Rista bertanya dengan santainya
“Ristaa……….. eeefffff, bagaimana loe bisa dapet cowok kalo loe nya dingin kayak gitu. Loe itu jadi primadona disini, tapi loe nya ajah dingin gitu” Meta kali ini benar, apa yang dia katakana ngenak banget di hati Rista. Rista pun bengong, dan hal itu di sadari oleh Meta
“woii.. knp? Baru sadar yah? Hahah, bego loe!” ujar Meta dan berlari mengejar Dhani. Saat Meta menggandeng lengan Dhani , mata Rista terlihat berkaca-kaca.
Di kelaspun Rista terlihat melamun sepanjang pelajaran, utnung saja guru yang mengajar baik. Gak nanyak2, Rista aman jadinya.
“psssstt.. ris!!” Koko terlihat membuyarkan lamunan Rista tapi tak di gubris oleh rista..
“ristaa…” panggil Koko lagi, Rista pun menoleh dengan wajah tanpa ekspresi dan kembali melanjutkan lamunannya lagi. Koko pun bête….
to be continued again..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar