“ Hai…” sapaku memberanikan diri
“ Eh hai,” jawabnya dan lalu menutup novelnya
“ Lagi apa disini kak?” tanyaku
“ Lagi membaca aja!” jawabnya singkat. “ Kamu sedang apa disini?” tambahnya
“ Aku lagi muter-muter ajah kak.” Jawabku
Krik….krik…krik…krik
Sejenak keadaan hening, gimana tidak kami belum pernah ngobrol seperti ini. Sehingga ada rasa canggung di antara kami berdua.
“ Iyah dek, sama-sama” jawabnya tersenyum..
Kembali suasana hening. Akupun pamit untuk pulang.
“ Yaudah deh kak, aku pulang aja!” pamitku. Namun belum juga aku beranjak, tanganku di tahan olehnya.
“ Temani disini dulu dek!’ pintanya. Aku hanya tersenyum dan duduk kembali. Ada apa ini, pikirku. Jantungku rasanya sudah lari duluan menaiki sepeda dan sampai di rumah. Dagdigdug serrrrrr rasanya…..
“ Emm ada ap….?” Belum sempat aku bertanya ,tangan kak Arga sudah menutup mulutku. Sudah deh, sekarang rasanya paru-paruku yang melompat dan berlari. Argggggggg…………………
“ Kamu baca ini!” pintanya untuk membaca sebait tulisan di sebuah novelnya yang sudah di garis bawahi..
“I h..ea..rt …yo..u” bacaku datar dan tak mengerti. Seperti bebek bloon yang sedang belajar membaca.
“ Aku gak ngerti kak?” ucapku penuh tanya
Tak ada jawaban darinya, dia terdiam sejenak. Mataku pun mecari apa yang sedang dilihatnya, dia sedang melihat burung-burung kecil yang hinggap di pepohonan taman ini. Di saat aku sedang serius memerhatikan dan bingung akan apa yang sedang dia perhatikan, sebuha kecupan hangat mendarat di pipiku.
Klikkkkkkkkkkkkkkkk……………………… seperti tersengat petir di siang hari yang sangat panas, tubuhku serasa tidak bergerak dan aku juga serasa tidak bernapas. Mati kutu aku jadinya, apa yang akan aku lakukan setelah ini. Kabur, Lari, Lompat, nyebur ke kolam ikan, atau tetap terdiam seperti orang bloon disini. Wuahhh!!!!!!!!
“ Silvi, aku Arga dan aku sayang sama kamu” ucapnya tanpa melihatku. Aku yang masih terdiam sedari tadi, tak menggubrisnya dan sepertinya kali ini organ-organ tubuhku sudah berserakkan di jalanan karena kagetnya.
“ Hmmmmmm………….” Celetuknya membuyarkan kegalauanku yang dibuatnya. Wajahku terlihat merah merona.
“ Aku tau kok, selama ini kamu suka kan sama aku. Cuman kamu menutupinya dengan berpacaran dengan banyak cowok. Aku tahu semua tentang kamu. Kamu tidak bisa mengelak lagi, seperti halnya tadi di Kemang. Aku sudah mengaturnya, aku berteman dengan salah satu personel SM*SH. Makanya aku minta untuk menjadi MC di acara mereka dan mereka dan pihak managemennya menyutujui. Jadi gitu deh!” jelasnya
“ Jadi………..?” tanyaku sedikit bodoh
“ Yah jadi gitu, apa kamu kurang percaya?” pasrahnya
“ Liat mata aku kak!” ujarku meminta. Diapun berbalik memerhatikanku
“ Iya, kenapa?” katanya
“ Kakak serius ngomong seperti itu. Aku belum percaya, kita belum pernah ngobrol lama selam 4 tahun. Dan di saat kita berbicara pertama kali , kakak langsung ngomong gitu. Aku gak percaya!” ucapku tegas
“ Aku serius dek, itulah cara aku dek. Memang sih agak norak, tapi selama 3 tahun ini aku sering memerhatikan kamu. Bagaiman kamu, baiknya kamu jeleknya kamu dan semua tentang kamu , aku sudah tahu. “ jelasnya lagi kali ini dia sedang menatap mataku hangat
Aku celingukan melihat tatapan matanya, “ are you sure!” tanyaku
“ Im really sure silvi” jawabnya
Aku hanya tersenyum…
“ Untuk terakhir kalinya aku bilang,, Aku sayang sama kamu! Terserah kamu mau terima apa tidak.!” Ucapnya sedikit cuek
Aku terdiam dulu, “ hemmmmm…………..” aku tak menjawab,, aku langsung mencium pipinya dan kabur menaiki sepedaku dan berkata “ I Love You too!” kataku dan berlalu meninggalkannya
Di malam harinya………………..
“Xixixi.. aku mimpi gak yah” kataku di malam hari di depan rumah ditemani rembulan
“ Gak kok kamu gak mimpi”
“Suara itu” akupun berbalik ke arahnya.
“Kenapa??” tanyanya
akupun kembali menatap bintang. Dan aku mendengar suara langkah menuju ke arahku.
“ Kamu tadi belum jawab pertanyaanku!” celetuknya
“ Pertanyaan yang mana. Hhe?” tanyaku pura-pura tidak tahu
“ Idihh, sok gak tau! Aku gak bakalan ngulangin pertanyaanku” jawabnya
“ Hehehe.. akukan gak perlu ngasih tahu, kamu bisa tahu sendiri jawabannya!’ kataku
“Berarti mau kan? Hayoo?” tanyanya perjelas
“ Menurut kamu?” jawabnya
“Kamu yah” diapun mengacak-acak rambutku dan tak jarang menarik tanganku..
“ Aku bahagia kak” kataku
“ Hemm. Aku nggak” ucapnya
“ Ihhh…..” aku melapas genggamannya
“ Iya iya iya, aku sangat bahagia juga dek. Makasih yah!” ucapnya lagi dan memelukku.
Hari ini, malam ini, jam ini, menit ini, dan detik ini aku merasa jadi cewek yang sangat bahagia. Yeah, siapa yang tidak bahagia pujaan hati kini jatuh ke pelukan. Yang dulu hanyalah sebuah mimpi,bak di negeri dongeng semua bisa jadi nyata. Aku juga tidak harus lagi sembunyi-sembunyi memerhatikannya saat di sekolah ataupun di rumah. Kak Arga sangat baik padaku, dia sangat perhatian dan dia lebih berarti di hatiku dibandingkan cowok-cowokku yang dulu. Sekarang aku pasrahkan hatiku pada Kak Arga. Tetangga oh tetangga!!!!
sorry... krn tdk ad namaku.. jd malas ka bacai.... sorry.... hahahahaha.."bercanda"
BalasHapus.. edd kau dhe, bacakii... kah lain tnk,, masih ada 3 cerpenku bru mau ku ketik... :)))
BalasHapus