“ RAKAAAAAAAAAAAAAAAAAA “ teriakanku membuat seisi kelasku kaget dan berbalik kepada kami.
“ Raka, balikin nggak?” kataku sekali lagi tanpa menghiraukan keadaan teman-temanku yang tertawa melihatku geram kepada Raka sahabatku.
“ Hahaha, wuek” ejeknya dan terus berlari membawa kabur novel twilight saga milikku
“ Raka gila dasar. Kalau loe gak balik, gue marah “ tegasku
“ Bodo’, emang gue pikirin” katanya yang bête karena sedari tadi aku cuekin dengan novel yang kubaca.
“ Ahh . balik gak lo!” akupun bersiap untuk mengejarnya…… “ Raka balik gak lo! Ini perintah!” sambil berlari mengejar Raka. Setelah menuruni tangga, langkahku terhenti,,
“ Loh mana dia, sekolah ini sebagaimana luasnya sih? Kok dia cepat banget ngilang, kayak hantu saja!” akupun memerhatikan sudut-sudut sekolah mencari keberadaan Raka, dan..
“ Hahaha, ketahuan lo!” mataku tertuju sesosok cowok mirip Raka di balik pohon beringin dekat Kantin.
Aku pun berjalan pelan menuju sosok yang mirip Raka yang membuatku hilang selera makan di jam istirahat ini.
“ Heh, balikin buku gue. Dasar!” sergahku dan menarik buku yang sedang di pegangnya. “ makanya kalau mau baca, beli donk!” tambahku membelakangi cowok itu.
“Ehmm!” celetukya
“Apa ehm ehm,, sok banget lo Ka!” kataku sembil memeriksa novelku. “Sudah lo apain buku gue, kenapa beda?” kataku lagi
“ Beda lah, itukan buku gue” jawabnya santai
“ Hah!” celetukku dan berbalik kearahnya
“ what? OMG, muka gue mau di taruh dimana???” batinku dan akupun memalingkan wajah darinya karena malu.
“ Hehehee kak Arga, hehehehehe” kataku cengengesan saja “ jadi malu kak, maafin yah!” tambahku lagi
“HAHAHAHAHAHAHAHA!” suara tertawaan yang sangat keras terdengar dari gerombolan anak kelas 10, dan yah dia Raka sialan itu
“Kurang ajar” batinku kesal
“ Kak maafin yah, ini kak aku kembalikan bukunya. Hehe” kataku pada kak Arga
“ Yah, makanya kalau mau marah-marah liat dulu orangnya dek” kata kak Arga datar,
“Hhe, Dadah kak” jawabku dan berjalan menghampiriku dan berlari kearah Raka dan menarik tangannya.
“ Gila yah lo Ka, muka gue mau di taruh dimanah. Ih mana kak Arga lagi. Sumpah, pasti dia ngeliatnya jadi ilfeel” sergahku pada Raka yang ternyata tidak mendengarku dan labih memilih memasang Headset dari I-Podnya.
“Rakaaaa………….” Gue berbalik.. “ Gila yah lo, gue bicara sendiri dari tadi. Ngebetein banget sih lo ka, ampun gue!” kataku bête
“ Kalau marah-marah terus nanti tambah tua dek” suara kak Arga membuat pipiku memerah dan tanpa melihat ke arah kak Arga dan aku langsung lari terbirit-birit menuju kelas.
“Emang dia itu sudah tua kak” celetuk Raka pada Kak Arga dan hanya dibalas oleh senyuman dari kak Arga
Kejadian itu sungguh sangat membuatku malu, selama ini aku hanya bisa melihat Kak Arga dari lantai kelasku yang berada dia lantai atas kelas Kak Arga. Kak Arga adalah kakak kelasku yang sekarang duduk di bangku kelas 12 dan aku sendiri duduk di bangku kelas 11. Kak Arga bukan merupakan cowok yang terkenal di sekolahku, dia cenderung biasa-biasa ajah. Setauku dia bisa mengahabiskan waktu luangnya hanya untuk membaca novel kesukaanya. Hal itulah yang membuatku sangat mengaguminya, dan hanya sekedar mengaguminya. Aku takut untuk bisa jatuh cinta padanya, takutnya hanya bertepuk sebelah tangan. Dan untuk menyembunyikan semua itu, aku sering bergonta-ganti pacar demi menutupi rasa kagumku pada kak Arga. Aku telah mengenal Kak Arga sejak 4 tahun lalu saat aku pindah rumah dan tepat berada di samping rumah Kak Arga, tapi walau aku dan kak Arga berdekatan rumah, aku dan Kak Arga jarang sekali untuk menyapa apalagi berbicara. Aku tidak tau kenapa bisa begini padahal kedua orang tua kami sangat dekat.
Di sekolah jam 08.30
Ibu Shanaz masuk di kelas untuk mengajarkan pelajaran kimia.
Ibu Shanaz memulai dengan mengabsen.
“ Raka Saputra” panggilnya
“Hadir Bu” jawab Raka santai
“ Silvina Ardisti” absennya
“ Yah saya bu!” jawabku
“ Kiren Larasati Siahaan”, “ Hadir bu”
“Muhammad Rahardian”, “Hadir bu”
Dan bla bla bla bla…..
Setelah mengabsen, pelajaranpun dimulai. Semua murid termasuk aku dan Raka serius mengikuti pelajaran ini..
Istirahat………………………………..
“ Silvi ke kantin yuk” ajak Kiren dan Sandra
“ Oh ayo,, tungguin dulu yah. Aku beresin dulu nih buku-bukunya!” jawabku sembari membereskan buku.
“ Raka mau ikut tidak” tawarku
“ Hemm, beliin ajah yah. Burger sama jus jeruk yah, pakai uang lo ajah!” Suruhnya santai
“ eh enak aja lo, sudah nyuruh minta traktiran lagi. Gak mau!” jawabku
“ Siapa juga yang minta traktir, nanti uangnya gue ganti. Lagi seru nih gamesnya” katanya
“ Oh yaudah deh. “ akupun beranjak dari tempat duduk dan menuju kantin sambil membawa novel kegemaranku (Breaking Down-Twilight Saga)
“ Kalian besok sibuk gak, kita ke Kemang yuk. Ada SM*SH manggung disitu!” ajakku bersemangat untuk menonton Boyband favoriteku.
“ Hemm, ayo deh. Daripada bête di rumah juga.” Jawab Kiren disertai anggukan Rika
“ Oke deh, gue tunggu di Halte yah jam 9” kataku
“ Siap!” jawab mereka kompak.
Di minggu pagi, pukul 08.45 pagi.
Aku sedang bersiap-siap untuk pergi weekend bareng Kiren, Sandra dan Raka (yang ini nempel terus).” Harus dandan yang cakep nih. Siapa tau ajah bisa foto bareng dengan semua personel SM*SH” pikirku.. Akupun telah siap dengan mengenakan celana panjang serta kaos dan tentunya sepatu biar lebih santai. Tinggal tunggu Raka menjemput dan menunggu Kiren dan Sandra di halte.
Tuuut…..tuutt……..tuuut….
“ Halo..” suara cowok dari seberang
“ Ka, dimanah lo?” tanyaku
“ Di depan rumah mu!” jawabnya dan langsung mematikan telfonnya.
“Idih, langsung di matiin” celetukku. Akupun bergegas keluar kamar dan berpamitan pada mama dan papa.
“Mama aku pergi jalan dulu yah, mau nonton SM*SH di Trans Studio. Aku bareng Raka kok!” izinku pada mama
“ Iyah hati-hati !” nasihat mama.
“ Makasih mah, ummuah!” kataku dan mencium pipi mama dan papa.
“ Mau ke mana dek?” tanya Kakakku Gheri
“ Mau ke Kemang, kenapa?” tanyaku yang sedang makan dan menjawab dengan mulut penuh.
“Oh, bawain oleh-oleh yah!” pintanya
“ Yoooo!” jawabku dan langsung keluar menemui Raka
“ Woiii………….” Panggilku disaat aku sudah menutup pintu.
“ Cepet!” pintanya…
“Iya iya” kataku. Dan di saat aku sedang memakai helm, aku melihat kak Arga sedang keluar rumah memakai baju yang sangat rapi, diapun melihatku sedang memerhatikannya namun untung saja Raka langsung menancap gas sehingga aku hampir saja jatuh terjungkal.
“ Hei, cari mati. Hampir jatoh nih!” kataku diiringi pukulan yang mendarat di punggungnya
“ Hahahaha!’ itu saja jawaban dari mulutnya.
Kami semua pun sampai di Kemang setelah menunggu Kiren dan Sandra tadi di halte.
“ Huuuuft, akhirnya sampai juga. Ayo masuk, kayaknya belum mulai juga!” ajakku
“ yuk!”jawab mereka kompak
Belum sempat kita bernapas lega disaat kita sampai di depan panggung, pembawa acara sudah naik ke atas untuk memulai acara. Namun satu hal yang membuat kami kaget dan tertegun. Presenter yang membuka acara ini ialah Kak Arga.
“ Sil, itu Kak Arga kan?” tanya Sandra berbisik
“ Iya tuh, baru tau Kak Arga ternyata sering nge-MC di sini” jawabku dengan suara pelan. Tak lama kemudian Raka menyenggol lenganku, aku sudah tau apa maksudnya. Tempat kami sangat bagus, tepat di depan panggung, bisa puas banget liatin SM*SH kali ini. Hahahaha..
Dan saatnya SM*SH tampil, teriakan memangil satu persatu nama personel SM*SH pun tak terelakkan. Rafael Rangga Morgan Bisma Dicky Ilham dan Reza, yah itulah nama personel SM*SH. Lagu yang mereka bawakan adalah Senyum Semangat membuat kita semua bersemangat dan ikut bernyanyi. “senyuman ku tak akan pernah luntur lagi, singing on day long” yah itulah sepengal lirik yang kami nyanyikan. Hari ini aku sangat puas nontonnya, mereka ngebawain lagu terbaru mereka. Sekitar pukul 11.30 acarapun di tutup oleh kak Arga, pertanda saatnya kita untuk makan siang. Namun belum juga kita beranjak, suara kak Arga memanggilku
“ Hei Silvi…..!” panggilnya
Aku hanya terdiam, dan lalu berbalik
“ Kamu mau gak ketemu sama SM*SH!!!” tawarnya semangat
“ Hah, bisa kak???” tanyaku penuh gairah
“ Bisa donk, kalian juga mau??” jawabnya
“Kami, iya deh ikut juga!” jawab Raka dan langsung menarik tangan Kiren dan Sandra. Aku sendiri sudah berjalan duluan bersama Kak Arga..
“ Horeeeeeeeeeeee!’ teriakku lega, setelah selesai foto bareng dengan mereka dan juga buku yang berisi foto-foto SM*SH juga telah di tanda tangani.
“ Kak makasih yah!” kataku pada kak Arga
“ Iya sama-sama” jawabnya dan berlalu pergi meninggalkan kami.
“ Teman-teman akhirnya setelah sekian lama!. Asyik asyik asyik,,,” kataku bersemangat dan memeluk mereka. Kehebohanku membuat salah satu personel SM*SH nyeletuk
“ Selamat yah!hehehe…” kata Dicky sedikit ngeledek. Akupun tertunduk malu dan pergi meninggalkan backstage
“ Dadah kakak-kakak SM*SH” ucap kami berempat kompak. Dan merekapun tersenyum dan melambaikan tangan
Setelah makan siang, kamipun pulang dengan sejuta senyuman bahagia. Namun tiba-tiba aku kepikiran akan kebaikan Kak Arga yang secara tiba-tiba mengajakku bicara dan darimana dia tau aku sangat mengagumi SM*SH. Akupun tiba di rumah pukul dua siang. Dan aku menceritakan kejadian tadi kepada mama dan kakakku. Mereka sangat senang juga mendengar ceritaku.
to be continued .......... ")
to be continuee???
BalasHapussdahmi saii... lengkapii :)
BalasHapus